Aku dan Mereka part 1
Tahun 2012 ini adalah tahun yang luar biasa buat saya. Saya baru saja menyelesaikan rangkaian pendidikan wajib belajar 17 tahun, heheheee. Tujuh belas tahun adalah waktu yang saya tempuh untuk belajar dari TK-SD-SMP-SMA sampai dengan Kuliah. Tidak pernah terpikirkan sebelumnya, saya bisa melewati semua ini. Saya mendapat gelar S.T, sarjana Teknik dari salah satu perguruan tinggi swasta surabaya. Semua ini hanya karena Kasih karunia Tuhan Yesus, sungguh amat terlalu banyak yang sudah diberikan.
Terima kasih Tuhan Yesus :)
Saya bertemu dan menjalin komunitas dengan orang - orang yang luar biasa. Orang - orang yang Tuhan hadirkan untuk saya bisa berproses dengan luar biasa juga. Saya sangat berterima kasih dengan Tuhan setiap kali saya mengingat "mereka". Saya akan menceritakan tentang "mereka" yang menjadi teman, sahabat, dan saudara saya. Cerita ini akan saya mulai dari "mereka" yang lebih dahulu hadir dalam hidup saya, sampai dengan mereka yang terus hadir dan akan selalu hadir untuk mewarnai hidup saya.
Mereka yang pertama adalah "Keluarga"
Saya terlahir dari keluarga sederhana yang menetap di tanah Kalimantan. Saya anak kedua dari empat bersaudara. Sejak kecil saya didik untuk belajar mandiri dan bekerja keras jika menginginkan sesuatu. Saya melihat betapa besarnya usaha orang tua saya untuk menyekolahkan kami anak-anaknya dan itulah yang menjadi salah satu motivasi saya untuk mengejar mimpi-mimpi saya. Sungguh sangat beruntung memiliki orang tua yang cukup demokratis, memberikan kesempatan kepada anak-anaknya untuk mengerjakan apa yang mereka senangi. Bahkan pernyataan dari ayah saya yang cukup membuat saya terharu adalah "berdoa dan katakan pada Tuhan, jadilah padaku seperti yang Tuhan ingini". Ya, saya menyenangi segala sesuatu yang ada di dalam keluarga kami.
Kasih Tuhan memang sungguh tiada batasnya, Dia menempatkan saya ditengah-tengah keluarga yang membuat saya bisa bertumbuh dan berproses menjadi pribadi yang semakin dewasa di dalam-Nya. Walaupun terkadang ada pertengkaran-pertengakaran kecil di antara saya dan saudara-saudara saya, tapi itu yang menjadi kisah yang akan kami kenang kelak ketika kami dewasa. Saya mengasihi mereka. Saya mengasihi Papa, mama, Ima, Yoga dan Ucu. Walaupun saat ini mereka berada di Pulau yang berbeda dengan saya, saya tidak pernah kuatir karena Tangan Tuhan yang selalu menyertai.
Quotes:
jika aku adalah tanah liat, lalu hendak dijadikan sebuah asbak, tentunya berbeda dengan jika aku hendak dijadikan sebuah patung besar yang mau dipajang di istana Raja.
Proses yang aku lewati lebih sulit, lebih panjang dan lebih menyakitkan.
Hanya setelah aku "jadi", aku akan mengerti betapa jenius rencana_Nya...
Ia hendak memurnikan aku.
Kuning---Agnes Jessica
Comments
Post a Comment