Anak Kos Dohoi --- SWK.Selatan 1/38a (Part 2)
Karaoke
Jika di tempat asal saya dulunya karaoke adalah tempat yang identik sebagai tempat yang tidak "senonoh", namun sejak saya hijrah ke kota surabaya persepsi itu telah berubah. Karena di kota besar banyak tersedia tempat karaoke keluarga yang aman digunakan untuk para remaja terlebih lagi anggota "anak kos baik-baik".
Berawal dari perbincangan kami malam itu di ruang makan (tempat berkumpul yang paling favorit) didapatkanlah kesimpulan bahwa malam itu kami akan pergi untuk karaoke. Malam itu kami mencari tempat karaoke yang memberikan keringanan harga bagi anak kos-kosan dan juga buka sampai dengan pagi hari, karena kami akan berangkat dari kos kira-kira pukul 22.30 WIB. Hal seperti ini tidak akan saya lakukan jika ada di rumah, karena... semuanya pasti bisa jawab sendiri, heheheeee. Saya bisa dipecat jadi anak oleh papah dan mamah (*maafkan saya ya papah dan mamah -.-, ini sebagian kecil dari kesenangan dimasa muda). Lagipula di kota saya saat jam menunjukkan pukul 22.00 WIB, jalanan yang tadinya ramai sudah berubah menjadi kota yang tampak tidak berpenghuni. Semua kebebasan ini memang baru didapatkan saat saya menjadi anak kos, jadi kebebasan itu lah yang harus dipertanggungjawabkan.
Inilah sebagian besar keunikan dari yang namanya anak kos walaupun pengen bergaya seperti anak metropolitan, untuk urusan uang selalu jadi perhitungan. Setelah mempertimbangkan jarak dan total biaya yang akan dikeluarkan, maka diputuskan sebagian dari kami akan pergi menggunakan kendaraan bermotor dan bagi yang tidak punya akan merogoh "gocek" untuk menggunakan taksi. Yeaaayyy, akhirnya kami tiba di tempat karaoke dan menunggu kurang lebih 30 menit sebelum akhirnya "to rock the stage!!!". Selama menunggu, kami tidak beda jauh dari anak-anak muda yang lainnya, dengan salah satu gaya andalan yang umumnya digunakan orang (*gaya peace) kami berpose untuk menunjukkan ke-eksis-an kami di depan kamera. Beberapa dari kami melakukan kenakalan kecil dengan mengambil puntung rokok yang ada di dalam asbak di atas meja dan diabadikanlah foto saat memegang puntung rokok yang seolah-olah dia adalah perokok, heheheee. Bagi kami yang tidak pernah merokok, tentu saja gaya itu seolah-olah gaya yang paling keren yang dapat membuat nama kami booming karena diliput oleh "headline news entertainment" selama 1 bulan penuh, bahkan mengalahkan video shinta dan jojo, hahahaaaaa :D. Bagaimana bisa "anak kos baik-baik" ternyata adalah penghisap rokok. Ahhh tentu saja kami bukan perokok, itu hanya sebagian kecil dari kenakalan kami. Sekali lagi, anggota "anak kos baik-baik" itu memang layak disematkan pada kami.
Olalaaaaaaaaa, tiba saatnya kami memecahkan keheningan malam itu. Kami memulai konser kami di dalam sebuah ruangan karaoke. Saat-saat seperti ini adalah saat-saat dimana kami tidak perlu terlalu "jaim", dengan suara yang sangat merdu kami mulai menyanyikan lagu-lagu yang sudah kami masukkan di track list. Diantara teman-teman saya, saya lah yang sangat tidak berbakat untuk menyanyi. Jika nyanyian saya dikonsumsi publik, mungkin besoknya saya akan masuk di DPO (Daftar Pencarian Orang), berhubung ini untuk kesenangan pribadi maka saya tidak akan ragu lagi. Karena karaoke ini merupakan ekspresi untuk sedikit mengurangi beban pikiran, secara otomatis lagu-lagu yang kami pilih pun, lagu-lagu yang sebelumnya jarang kami nyanyikan. Dimulai dengan lagu kebangsaan sebagai bentuk kecintaan kami pada negeri ini, lagu dangdut yang orang-orang sebut sebagai lagu yang identik dengan masyarakat indonesia, lagu india yang sudah menghiasi masa kecil kami (*karena berasal dari pulau yang ada di luar pulau jawa yang dulunya channel TV yang kami miliki pun terbatas, maka pengaruh film india pun sudah ada sedari kami kecil -.-), dan lagu sedikit agak normal yaitu lagu POP dari negara barat.
Saat ditengah-tengah kegiatan kami berkaraoke, salah satu teman kami mengeluarkan bekal yang dia bawa dari kos yaitu sebotol air mineral dan juga 1 pak wafer khong guan. Lagi-lagi ini ciri khas anak kos -.-dengan maksud berhemat lebih tepatnya peribahasa "sedia payung sebelum hujan", anak kos terkadang membawa bekal/bontot untuk menemani kegiatannya di luar kos. Kami sudah membaca peraturan yang melarang membawa makanan dari luar, oleh sebab itu kami melarangnya untuk menikmati makanan tersebut. Yahhh dasar memang teman kami tersebut tidak mengindahkannya dan asik menyantap "snack"nya tersebut, kami pun jadi tergoda untuk bergabung. Air mineral yang hanya 1 botol tersebut tentu saja tidak cukup untuk untuk dikonsumsi 6 orang, oleh karena itu kami melakukan panggilan ke petugas untu memesan minum. Petugas datang dan mencatat pesanan kami. Sekitar 10 menit kemudian petugas tersebut datang kembali dengan membawa pesanan kami beserta nota tagihan, seraya memberitahu kami bahwa kami kena "charge" tambahan karena membawa makanan dari luar. OH_EM_JI, kami lupa mehilangkan jejak kesalahan kami. Alhasil niat baik dan berbudi mulia tersebut membuat kami mengalami kerugian besar. Biaya untuk charge yang kami bayarkan tersebut 2,5 kali lipat lebih besar dari total harga "snack" yang kami makan *--*, hahahaaaaa. Kami sungguh-sungguh menyesal dan tidak ingin melakukan kekonyolan ini lagi. Setelah menghabiskan waktu sekitar 2 jam, kami pulang ke kos dengan menertawakan setiap kekonyolan kami. Karaoke yang awalnya direncanakan dengan budget seminim mungkin gagal dan dana yang dikeluarkan menjadi bengkak kak kak...
Inilah sebagian besar keunikan dari yang namanya anak kos walaupun pengen bergaya seperti anak metropolitan, untuk urusan uang selalu jadi perhitungan. Setelah mempertimbangkan jarak dan total biaya yang akan dikeluarkan, maka diputuskan sebagian dari kami akan pergi menggunakan kendaraan bermotor dan bagi yang tidak punya akan merogoh "gocek" untuk menggunakan taksi. Yeaaayyy, akhirnya kami tiba di tempat karaoke dan menunggu kurang lebih 30 menit sebelum akhirnya "to rock the stage!!!". Selama menunggu, kami tidak beda jauh dari anak-anak muda yang lainnya, dengan salah satu gaya andalan yang umumnya digunakan orang (*gaya peace) kami berpose untuk menunjukkan ke-eksis-an kami di depan kamera. Beberapa dari kami melakukan kenakalan kecil dengan mengambil puntung rokok yang ada di dalam asbak di atas meja dan diabadikanlah foto saat memegang puntung rokok yang seolah-olah dia adalah perokok, heheheee. Bagi kami yang tidak pernah merokok, tentu saja gaya itu seolah-olah gaya yang paling keren yang dapat membuat nama kami booming karena diliput oleh "headline news entertainment" selama 1 bulan penuh, bahkan mengalahkan video shinta dan jojo, hahahaaaaa :D. Bagaimana bisa "anak kos baik-baik" ternyata adalah penghisap rokok. Ahhh tentu saja kami bukan perokok, itu hanya sebagian kecil dari kenakalan kami. Sekali lagi, anggota "anak kos baik-baik" itu memang layak disematkan pada kami.
Olalaaaaaaaaa, tiba saatnya kami memecahkan keheningan malam itu. Kami memulai konser kami di dalam sebuah ruangan karaoke. Saat-saat seperti ini adalah saat-saat dimana kami tidak perlu terlalu "jaim", dengan suara yang sangat merdu kami mulai menyanyikan lagu-lagu yang sudah kami masukkan di track list. Diantara teman-teman saya, saya lah yang sangat tidak berbakat untuk menyanyi. Jika nyanyian saya dikonsumsi publik, mungkin besoknya saya akan masuk di DPO (Daftar Pencarian Orang), berhubung ini untuk kesenangan pribadi maka saya tidak akan ragu lagi. Karena karaoke ini merupakan ekspresi untuk sedikit mengurangi beban pikiran, secara otomatis lagu-lagu yang kami pilih pun, lagu-lagu yang sebelumnya jarang kami nyanyikan. Dimulai dengan lagu kebangsaan sebagai bentuk kecintaan kami pada negeri ini, lagu dangdut yang orang-orang sebut sebagai lagu yang identik dengan masyarakat indonesia, lagu india yang sudah menghiasi masa kecil kami (*karena berasal dari pulau yang ada di luar pulau jawa yang dulunya channel TV yang kami miliki pun terbatas, maka pengaruh film india pun sudah ada sedari kami kecil -.-), dan lagu sedikit agak normal yaitu lagu POP dari negara barat.
Saat ditengah-tengah kegiatan kami berkaraoke, salah satu teman kami mengeluarkan bekal yang dia bawa dari kos yaitu sebotol air mineral dan juga 1 pak wafer khong guan. Lagi-lagi ini ciri khas anak kos -.-dengan maksud berhemat lebih tepatnya peribahasa "sedia payung sebelum hujan", anak kos terkadang membawa bekal/bontot untuk menemani kegiatannya di luar kos. Kami sudah membaca peraturan yang melarang membawa makanan dari luar, oleh sebab itu kami melarangnya untuk menikmati makanan tersebut. Yahhh dasar memang teman kami tersebut tidak mengindahkannya dan asik menyantap "snack"nya tersebut, kami pun jadi tergoda untuk bergabung. Air mineral yang hanya 1 botol tersebut tentu saja tidak cukup untuk untuk dikonsumsi 6 orang, oleh karena itu kami melakukan panggilan ke petugas untu memesan minum. Petugas datang dan mencatat pesanan kami. Sekitar 10 menit kemudian petugas tersebut datang kembali dengan membawa pesanan kami beserta nota tagihan, seraya memberitahu kami bahwa kami kena "charge" tambahan karena membawa makanan dari luar. OH_EM_JI, kami lupa mehilangkan jejak kesalahan kami. Alhasil niat baik dan berbudi mulia tersebut membuat kami mengalami kerugian besar. Biaya untuk charge yang kami bayarkan tersebut 2,5 kali lipat lebih besar dari total harga "snack" yang kami makan *--*, hahahaaaaa. Kami sungguh-sungguh menyesal dan tidak ingin melakukan kekonyolan ini lagi. Setelah menghabiskan waktu sekitar 2 jam, kami pulang ke kos dengan menertawakan setiap kekonyolan kami. Karaoke yang awalnya direncanakan dengan budget seminim mungkin gagal dan dana yang dikeluarkan menjadi bengkak kak kak...
Comments
Post a Comment