Nama saya adalah Ami Litari
Mari saya memperkenalkan diri saya terlebih dahulu, nama saya adalah Ami Litari.
Bicara soal nama, pasti setiap orang tua di muka bumi ini memberikan sebuah nama kepada anaknya dengan suatu harapan setidaknya kelak anak tersebut memiliki karakter sama dengan nama yang telah dipilih tersebut. Bahkan didalam Alkitab sendiri banyak menceritakan arti dari sebuah nama. Nama-nama dari tokoh yang ada di Alkitab biasanya menggambarkan tentang kondisi bangsa israel saat itu, karakter dari pemilik nama dan juga keahlian dari orang tersebut. Saya sendiri belum menanyakan secara khusus kepada orang tua saya, apa yang mereka harapkan dari seuntai kata dalam nama "Ami Litari".
Sewaktu saya masih kanak-kanak saya pernah mencoba mencari nama saya di dalam Alkitab karena dalam pemikiran nama saya saat itu, betapa menyenangkannya jika nama saya ada disebutkan dalam Alkitab yang kita sendiri tahu Alkitab adalah buku yang dimiliki orang di seluruh dunia dan juga buku sepanjang masa. Saya menemukan nama saya di kitab Hosea, ya Hosea di pasalnya yang pertama. Dalam Hosea pasal yang pertama menceritakan tentang relasi bangsa Israel dengan Allah. Bangsa Israel melakukan dosa besar dihadapan Allah, sehingga Allah marah terhadap bangsa itu. Allah memerintahkan Hosea untuk menikahi seorang perempuan sundal. Dari pernikahannya ini Hosea memiliki 3 orang anak, diantaranya adalah Lo-ami yang berarti "bukan umat kepunyaan Allah". hmmm, asikk nama saya tertera di Alkitab, respon spontan yang saya nyatakan saat itu. Ya, saya senang nama saya ada di Alkitab, tapi saya tidak mengetahui arti nama tersebut.
Seiring berjalannya waktu saya sudah tidak memperdulikan lagi arti sebuah nama. Yang saya tahu nama adalah suatu tanda pengenal/identitas dari seseorang. Sampai akhirnya saya berkuliah di sebuah Universitas Swasta di Surabaya, saya harus hijrah dari tanah kelahiran saya Palangkaraya. Di Universitas ini saya mengikuti benyak kegiatan kampus yang dapat membantu saya untuk bertumbuh dewasa dalam Tuhan. Saya ikut dalam sebuah kelompok pendalaman Alkitab di kampus saya, seperti biasa diawal pertemuan selalu ada sesi perkenalan. Pada saat saya menyebutkan nama saya, beberapa orang diantara teman saya mengaitkan nama saya dengan nama sebuah majalah rohani anak-anak semasa mereka kecil yaitu AMI - Anak Manis Indonesia. Saya senang, karena saya tahu saya memang manis, hahahahaaa. Lalu saat itu kakak rohani yang mengajari kami mengatakan bahwa nama saya adalah nama yang bagus. Dalam bahasa Ibrani nama saya memiliki arti "umat kepunyaan Allah". Nama "Ami" memiliki arti yang bagus dan saya punya tanggung jawab yang besar dengan nama tersebut. Saya memiliki tanggungjawab dengan Allah dan juga teman-teman yang lain yang mempunyai nama yang sama dengan saya. Saya memperhatikan dengan seksama bagaimana saya hidup, sehingga saya layak disebut "Ami". Dan orang-orang yang melihat hidup saya pun dapat melihat bahwa memang benar "saya adalah umat kepunyaan Allah".
Saya juga punya cerita lain yang saya dapatkan saat orang membaca nama saya. Tahun lalu kira-kira di bulan Januari 2011, saya jatuh sakit sehingga saya memutuskan untuk pergi ke klinik yang berjarak kurang lebih 1 km dari kos saya. Ini adalah untuk pertama kalinya saya pergi ke klinik ini untuk berobat, biasanya saya hanya mengantarkan teman-teman saya yang sedang dalam keadaan sakit. Saya mendaftarkan diri saya di meja registrasi, setelah itu mengantri untuk menunggu panggilan dari dokter yang bertugas. Tiba saatnya nama saya dipanggil, Dokter tersebut memanggil saya dengan pelapalan yang saya pikir cukup aneh. Dokter memanggil saya dengan sebutan A_militari, tentu saja akan terdengar jelas berbeda dengan panggilan Ami_litari. Saya masuk ke ruangan pasien dan duduk di sana. Peryataan pertama yang dilontarkan oleh dokter itu adalah nama kamu bagus ya kalau diterjemahkan dalam bahasa Inggris, seperti sebutan untuk "tentara/prajurit". Semoga kamu bisa menjalani hidup sekuat tentara/prajurit. Pernyataan yang cukup singkat dari Dokter ini membuat saya senang, ternyata sebuah nama bukanlah hanya sekedar identitas/pengenal, tetapi memiliki arti yang lebih dari itu.
Terima kasih untuk Tuhan Yesus yang sudah memberikan kehidupan ini kepada saya, terima kasih untuk orang tua yang sudah memberikan nama "Ami Litari" dan terima kasih untuk orang-orang yang sudah mencoba mengartikan nama saya, heheheee. Mari kita menjalani hidup ini dengan bertanggungjawab, seperti kutipan lagu ini "Pakai lah waktu anugerah Tuhanmu, hidupmu singkat bagaikan kembang...". Bertanggungjawab untuk setiap hal yang sudah Tuhan percayakan. Biarlah saat orang menyebut namamu dan juga mengenal dirimu, mereka boleh merasakan bahwa "kamu adalah umat kepunyaan Allah" dan betapa terberkatinya hidup mereka saat mengenal anak-anak Allah.
Have a blessed moment kawan :)
Bicara soal nama, pasti setiap orang tua di muka bumi ini memberikan sebuah nama kepada anaknya dengan suatu harapan setidaknya kelak anak tersebut memiliki karakter sama dengan nama yang telah dipilih tersebut. Bahkan didalam Alkitab sendiri banyak menceritakan arti dari sebuah nama. Nama-nama dari tokoh yang ada di Alkitab biasanya menggambarkan tentang kondisi bangsa israel saat itu, karakter dari pemilik nama dan juga keahlian dari orang tersebut. Saya sendiri belum menanyakan secara khusus kepada orang tua saya, apa yang mereka harapkan dari seuntai kata dalam nama "Ami Litari".
Sewaktu saya masih kanak-kanak saya pernah mencoba mencari nama saya di dalam Alkitab karena dalam pemikiran nama saya saat itu, betapa menyenangkannya jika nama saya ada disebutkan dalam Alkitab yang kita sendiri tahu Alkitab adalah buku yang dimiliki orang di seluruh dunia dan juga buku sepanjang masa. Saya menemukan nama saya di kitab Hosea, ya Hosea di pasalnya yang pertama. Dalam Hosea pasal yang pertama menceritakan tentang relasi bangsa Israel dengan Allah. Bangsa Israel melakukan dosa besar dihadapan Allah, sehingga Allah marah terhadap bangsa itu. Allah memerintahkan Hosea untuk menikahi seorang perempuan sundal. Dari pernikahannya ini Hosea memiliki 3 orang anak, diantaranya adalah Lo-ami yang berarti "bukan umat kepunyaan Allah". hmmm, asikk nama saya tertera di Alkitab, respon spontan yang saya nyatakan saat itu. Ya, saya senang nama saya ada di Alkitab, tapi saya tidak mengetahui arti nama tersebut.
Seiring berjalannya waktu saya sudah tidak memperdulikan lagi arti sebuah nama. Yang saya tahu nama adalah suatu tanda pengenal/identitas dari seseorang. Sampai akhirnya saya berkuliah di sebuah Universitas Swasta di Surabaya, saya harus hijrah dari tanah kelahiran saya Palangkaraya. Di Universitas ini saya mengikuti benyak kegiatan kampus yang dapat membantu saya untuk bertumbuh dewasa dalam Tuhan. Saya ikut dalam sebuah kelompok pendalaman Alkitab di kampus saya, seperti biasa diawal pertemuan selalu ada sesi perkenalan. Pada saat saya menyebutkan nama saya, beberapa orang diantara teman saya mengaitkan nama saya dengan nama sebuah majalah rohani anak-anak semasa mereka kecil yaitu AMI - Anak Manis Indonesia. Saya senang, karena saya tahu saya memang manis, hahahahaaa. Lalu saat itu kakak rohani yang mengajari kami mengatakan bahwa nama saya adalah nama yang bagus. Dalam bahasa Ibrani nama saya memiliki arti "umat kepunyaan Allah". Nama "Ami" memiliki arti yang bagus dan saya punya tanggung jawab yang besar dengan nama tersebut. Saya memiliki tanggungjawab dengan Allah dan juga teman-teman yang lain yang mempunyai nama yang sama dengan saya. Saya memperhatikan dengan seksama bagaimana saya hidup, sehingga saya layak disebut "Ami". Dan orang-orang yang melihat hidup saya pun dapat melihat bahwa memang benar "saya adalah umat kepunyaan Allah".
Saya juga punya cerita lain yang saya dapatkan saat orang membaca nama saya. Tahun lalu kira-kira di bulan Januari 2011, saya jatuh sakit sehingga saya memutuskan untuk pergi ke klinik yang berjarak kurang lebih 1 km dari kos saya. Ini adalah untuk pertama kalinya saya pergi ke klinik ini untuk berobat, biasanya saya hanya mengantarkan teman-teman saya yang sedang dalam keadaan sakit. Saya mendaftarkan diri saya di meja registrasi, setelah itu mengantri untuk menunggu panggilan dari dokter yang bertugas. Tiba saatnya nama saya dipanggil, Dokter tersebut memanggil saya dengan pelapalan yang saya pikir cukup aneh. Dokter memanggil saya dengan sebutan A_militari, tentu saja akan terdengar jelas berbeda dengan panggilan Ami_litari. Saya masuk ke ruangan pasien dan duduk di sana. Peryataan pertama yang dilontarkan oleh dokter itu adalah nama kamu bagus ya kalau diterjemahkan dalam bahasa Inggris, seperti sebutan untuk "tentara/prajurit". Semoga kamu bisa menjalani hidup sekuat tentara/prajurit. Pernyataan yang cukup singkat dari Dokter ini membuat saya senang, ternyata sebuah nama bukanlah hanya sekedar identitas/pengenal, tetapi memiliki arti yang lebih dari itu.
Terima kasih untuk Tuhan Yesus yang sudah memberikan kehidupan ini kepada saya, terima kasih untuk orang tua yang sudah memberikan nama "Ami Litari" dan terima kasih untuk orang-orang yang sudah mencoba mengartikan nama saya, heheheee. Mari kita menjalani hidup ini dengan bertanggungjawab, seperti kutipan lagu ini "Pakai lah waktu anugerah Tuhanmu, hidupmu singkat bagaikan kembang...". Bertanggungjawab untuk setiap hal yang sudah Tuhan percayakan. Biarlah saat orang menyebut namamu dan juga mengenal dirimu, mereka boleh merasakan bahwa "kamu adalah umat kepunyaan Allah" dan betapa terberkatinya hidup mereka saat mengenal anak-anak Allah.
Have a blessed moment kawan :)
Comments
Post a Comment